You are currently browsing the archives for June, 2011

Apa sih Social Network Itu?

  • June 16, 2011 at 9:24 AM

Anda Mungkin sudah sering mendengar My Space, Friendster, Cyworld, Plurk, bahkan sampai yang sedang tenar yaitu, Twitter dan Facebook. Nah tahukah kalian bahwa itu semua termasuk dengan Social Network (situs jejaring social). Social Networking adalah suatu kegiatan menjalin hubungan dengan orang lain melalui social media sites yang ada di internet. Situs ini dapat diakses di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.

Social networking juga tanpa kita sadari sudah menjadi suatu gaya hidup baru di masyarakat modern ini. Bayangkan saja siapa yang mempunyai account Facebook? Bahkan anak yang masih menduduki bangku sekolah dasar saja sudah mempunyai account ini, begitu juga tukang bakso dll. Semua orang dapat mengakses situs ini tanpa terkecuali.

Keuntungan dari social networking ini sendiri, berguna untuk tetap menjaga tali sillahturami antara kerabat-kerabat atau teman-teman yang tinggal di tempat yang jauh dan bertemu dengan orang-orang baru (menambah teman). Namun dewasa ini, sering sekali keefektifan dari situs ini disalahgunakan oleh oknum-oknum yang mempunyai tujuan yang negative, seperti yang sering kita temui adalah kasus penipuan yang berkedok berjualan secara online melalui situs jejaring social.

Social Networking yang pertama adalah Classmate.com yang diluncurkan pada tahun 1995, dimana pada situs ini mempunyai tujuan utama, yaitu mempererat hubungan antar teman sekolah yang sudah lama tidak bertemu. Kemudian pada tahun 1997, SixDegrees.com hadir dimana pada situs ini kita dapat menjadi teman tanpa kita harus mengenal mereka terlebih dahulu. Kemudian pada tahun 1999, muncul jejaring social baru yang berbasiskan pada kepercayaan yang dikembangkan oleh Opinions.com.

Dengan terus berkembangnya jaringan sosial. Banyak inovasi yang dilakukan sehingga tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan penggunanya kontrol yang lebih untuk page mereka yang berisi data pribadi di dalam jaringan sosial. Pada penelitian tahun 2005, suatu layanan jaringan sosial MySpace ternyata lebih banyak diakses daripada Google. Kemudian hadir Facebook yang didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan. Pada awalnya anggota Facebook ini hanya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam waktu dua bulan , anggotanya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Dan sekarang jumlah anggota ini diperluas hingga mencakup seluruh dunia.

Sebaiknya kita bersikap bijak dalam pemanfaatan/ penggunaan perkembangan teknologi yang sudah ada, agar nantinya tidak merugikan kita atau pihak lainnya. Seperti salah satunya Social Networking ini, jika kita menggunakannya secara bijak, maka banyak pula keuntunggan yang akan kita dapatkan. Sebaliknya jika kita menggunakannya untuk hal-hal yang bersifat negative, maka kita akan merasakan akibat negatifnya.

Disamping itu, diharapkan dengan adanya social networking ini dapat membantu aktivitas kita, dan tidak menghilangkan kebudayaan yang sudah ada. Seperti yang kita ketahui, karena terlalu asyik dengan teknologi yang sudah ada ini, kita mulai melupakan kebudayaan yang ada, seperti contohnya mengucapkan hari Natak atau IdulFitri. Dimana biasanya pada saat-saat hari special ini biasanya kita saling mengirimkan kartu ucapan, namun seiring waktu kebudaayn ini mulai pudar. Karena pada umumnya masyarakat mulai menggantinya dengan mengirimkan pesan singkat melalui ponsel, bahkan memberikan ucapan di account Social Network mereka.

ptk

ptk 2

Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Budaya Bangsa Indonesia

  • June 2, 2011 at 10:36 AM

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.

Ledakan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat untuk memperoleh informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasi dimanapun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang.

Di zaman modern ini, perkembangan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari pastinya sangat berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari keinginan kita yang ingin segala halnya dapat selesai dengan  cepat, mudah, dan menghemat waktu. Namun apakah anda, bahwa perkembangan teknologi yang sedang berkembang ini dapat mengancam budaya kita, atau bahkan mulai mengancam budaya kita. Seperti contohnya saat-saat menjelang perayaan hari-hari besar, seperti natal atau IdulFitri, dimana biasanya kita mengirim kartu ucapan melalui pos. Tetapi sekarang budaya itu sedikit demi sedikit mulai memudar, dengan mengucapkan selamat Natal atau IdulFitri melalui telepon, atau SMS.

Di Indonesia sendiri kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya..Perkembangan Teknologi mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas.

Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Banyak para generasi muda bangsa, yang suka mencampurkan kata-kata mereka dengan kata-kata asing. , bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion .

Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda.

Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.